Rabu, 17 Agustus 2011

MANFAAT MELATIH KESABARAN

Latihan untuk membina diri kita sesungguhnya adalah latihan dalam keseharian.
Membina diri bukan sesuatu yg dimengerti bahwa; harus dilatih di tempat ibadah
atau pada saat tertentu.
Justu dalam keseharian, kita dapat meningkatkan pembinaan terhadap diri kita masing2.

Salah satu pesan yg sangt penting yg pernah diungkapkan dihadapan 1250 orang Bhikkhu
yg telah mencapai tingkat kesucian, adalah kesabaran.

Sesungguhnya kesabaran adalah latihan untuk membina diri yg paling tinggi.

Kalau kita berhadapan atau mengalami keadaan yg menyenangkan disekitar kita,
Seperti melihat orang lain berbuat baik, berkata ramah, tidak membenci,
saling menyayangi, maka kita dapat bersikap sabar.

Tetapi menurut ajaran Sang Buddha, menghadapi keadaan yg menyenangkan
bukan sikap sabar, justru kesabaran adalah sikap yg tenang dengan dilandasi
sikap yg benar. Pada saat menghadapi kondisi yg tidak menyenangkan,
seperti melihat orang lain berbuat jahat kepada kita, mencela, menghina, memfitnah,
atau melakukan perbuatan buruk apa saja kepada kita, sesungguhnya itu merupakan
sikap yg baik dalam melatih kesabaran, untuk melatih kesabaran kalu menghadapi
kondisi yg tidak menyenangkan.
Kalau ada masalah timbul, biasanya muncul kemarahan, dendam, kebencian, saat itulah
betapa rapuhnya batin kita menghadapi keadaan yg tidak menyenangkan,
menghadapi orang yg menyulitkan kita.
Kalau timbul emosi sikap yg didorong oleh kemarahan, sesungguhnya sikap seperti itu
sangat merugikan diri sendiri.
Tampak dengan jelas tidak ada ketahanan mental dalam diri kita untuk menghadapi
keadaan tidak menyenangkan.

Ada 2 macam kesabaran:

1. Yang pertama, kesabaran yg paling rendah
Bersabar dengan hal yg sederhana, dengan kondisi yg kecil seperti :
menghadapi udara yg panas, makanan yg tidak sesuai, menunggu agak lama,
bersabar bila fisik sedang sakit dan bersabar ketika sedang mengemudikan mobil
dijalan. Dalam menghadapi kondisi yg tidak menyenangkan itu, akan memungkinkan
kita untuk melatih kesabaran yg lebih tinggi.

2. Yang kedua, kesabaran yg lebih tinggi
Apakah kesabaran yg lebih tinggi itu? yaitu bersabar terhadap masalah yg lebih
besar. Dalam Dhammapada (1:4) Sang Buddha bersabda:
"Mereka yg tidak memendam di dalam dirinya (dan tidak berpikir) : "Ia telah
menyiksa diriku, ia telah memukuli tubuhku, ia telah mengalahkan aku dan
merampas barang-barangku", maka kebencian akan lenyap dari batinnya.
Inilah kesabaran yg paling tinggi, Jadi ketika kita disiksa, dipukul,
Dihina, dicela, dimarahi namun kita tetap sabar dan tidak membalasnya.
Mengapa demikian? Karena kita tahu bahwa; kemarahan dan kebencian apabila
muncul dalam batin kita tentu akan merugikan kita sendiri dan orang lain.

Kesabaran yg lebih tinggi ini amat sulit. Justru itulah merupakan latihan kesabaran
yg tertinggi. Merupakan guru kesabaran kita, kalau ada orang yg mengganggu kita,
menghancurkan dan menjelekkan kita. Kalau kita menghadapi dengan emosi yg meluap,
sikap itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi akan membuat masalah, kebencian,
dendam, dan sakit hati bukan menunjukkan keperkasaan, tetapi sebaliknya,
menunjukkan kelemahan mental.

Bagi orang yg melatih kesabaran akan memperoleh 5 (lima) manfaat :

1. Ia akan disenangi oleh orang lain
2. Ia akan terhindar dari bahaya
3. Ia akan terhindar dari kesalahan
4. Pada saat ia mau meninggal dunia, ia memiliki pikiran yg tenang.
5. Setelah meninggal dunia ia akan terlahir di alam bahagia.

Sekarang bagaimana melatih kesabaran itu?
Ada 2 macam cara melatih kesabaran, yaitu :
1. Yang pertama, menyadari bahwa segala sesuatu di alam semesta itu tidak kekal,
tidak abadi, berubah setiap saat. Kesulitan apapun yg kita hadapi tidaklah kekal dan
tidak selamanya akan mencengkram kita.
Masalah yg menyulitkan kita datang sebentar kemudian akan berlalu.
Menyadari perubahan terhadap sesuatu masalah membuat kita bertahan.
Jadi, tidak ada alasan untuk patah semangat.
2. Yang kedua adalah : kesulitan yg kita alami janganlah kita hadapi dengan berpikir biasa.
Apakah berpikir biasa itu? Kita selau berpikir; ia telah menyiksa diriku, ia telah
memukuli tubuhku, ia telah mengalahkan aku, dan telah merampas barang2 ku dan tidak simpatik
kepadaku.Inilah berpikir biasa.
Timbul ingin membalas kepada mereka, sehingga hidup tidak tentram.
Berpikirlah secara Dhamma,bahwa kesulitan yg terjadi adalah akhibat dari perbuatan kita sendiri.
Kesulitan dan segala macam kesalahan bukan dibuat oleh para dewa atau mahluk lain, tetapi oleh
akibat dari perbuatan diri sendiri. Kalau tidak dari kita, tidak mungkin masalah menimpa kita.
Kalau kita berpikir seperti itu, tidak ada tempat untuk membalas dendam. Justru melihat
orang lain berperilaku buruk kepada kita, malah kasihan, karena akan menghasilkan penderitaan.

Dengan dua landasan pengertian inilah kita membangun kesabaran kita, memperkuat daya tahan mental kita
dalam menghadapi kesulitan yg mengganggu kita.
Dengan cara inilah kita melatih kesabaran.
Kita berusaha tenang, batin tidak tergoyahkan meskipun masalah yg datang silih berganti.
Kita harus pandai menggunakan kesempatan dalam keseharian,
Meningkatkan kesabaran kita.
Kesabaran sangat dibutuhkan dimanapun kita tinggal. Seesorang yg tidak cukup memiliki ketahanan mental,
ia akan mudah terpengaruh melakukan perbuatan buruk.
Menurut mereka hal itu akan menghasilkan materi.
Namun orang yg memiliki ketahanan mental, tidak akan tertarik dengan perilaku buruk, ia bisa bertahan,
ia dapat mengalihkan dirinya dari perbuatan buruk.
Karena punya ketahanan mental, tidak tergiur dengan perbuatan buruk walaupun dapat keuntungan besar.
Oleh karena itulah kesabaran merupakan kunci keberhasilan melakukan perbuata baik.
Kejahatan akan merugikan mahluk lain dan juga si pembuatnya sendiri.
Demikian juga perbuatan baik akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Memang perbuatan yg tidak terpuji, mudah sekali menggiurkan kita, menarik banyak orang
karena memberikan manfaat yg tiba2, tidak perlu sabar. Kemudian orang banyak melakukan perbuatan buruk.

Marilah kita melatih kesabaran. Dengan melatih kesabaran kita akan selalu memilih perbuatan baik.
Dengan melatih kesabaran sekuat tenaga, kita menghindari perbuatan buruk dan perbuatan yg tidak sehat.
Dengan keuletan dan sekuat tenaga, kita melakukan perbuatan yg yg baik bagi masyarakat, keluarga dan
diri sendiri.

Marilah kita menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas batin kita, meningkatkan
kesabaran dan daya tahan mental. Marilah kita mengisi dengan hal2 yg berguna dan selalu
berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk serta bersihkan kekotoran batin yg ada pada
batin kita. Dengan demikian kita akan menemukan kebahagiaan dalam kondisi apapun yg datang
menyongsong kita dengan ketahanan mental. Hiduplah dengan penuh kesabaran, sehingga hidup kita
akan selalu aman, damai dan bahagia.

2 komentar:

Trimakasih infonya, sangat bermaanfaat sekali buat saya

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More