This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 27 Juli 2011

Kata Penyambutan Bulan Ramadhan




Hidup ini hanya sebentar lagi
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan…mohon maaf lahir bathin


Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah seeprti MENTARI.
Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung sampai telinga panas seperti ESIA..

Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Perkataan yg indah adlh “ALLAH”
Lagu yg merdu adlh “ADZAN”
Media yg terbaik adlh “AL QUR’AN”
Senam yg sehat adlh “SHALAT”
Diet yg sempurna adlh “PUASA”
Kebersihan yg menyegarkan adlh “WUDHU”
Perjalanan yg indah adlh “HAJI”
Khayalan yg baik adlh ingat akan “DOSA&TAUBAT”

Let’s join us for ‘RAMADHAN SALE
Diskon pnghapus dosa besar2an s/d 100% utk semua jns dosa
Tin9ktkn ibadah wajib, sunnah, perbnyk istigfar%shdaqah
Lebih heboh lg, ikuti DOOR PRIZE lailatul qadar
Slamat berpuasa maaf lahir batin

Nafaspun menjadi tasbih, tidurpun menjadi ibadah, amal diterima&doa2 dijabah
bagi orang yang shaum&rajin membaca Kitab-Nya di bulan ramadhan
Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir dan bathin, selamat menjalankan ibadah PUASA

kekota jakarta hari selasa
pulang pergi naik kreta
s’hari lg kt puasa
mohon mf kalo ada salah kata…
Marhaban Ya Ramadhan :-)

Gersang bumi tanpa hujan..gersang akal tanpa ilmu,,gersang hati tanpa iman..gersang jiwa tanpa amal..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin

Mpok rOGAYE Tibe2 kye
TeMen2 smUe Met puAse Yeee…….
Soto TumpAh Hrus dIelaPin
Klo aDa Slan Moon DimAAfin
ZiDan SukA DanDan
MarHaban Ya rAmaDhan,

Marhaban yang ramadhan..bln suci kembali tiba..saat tepat menyucikan diri dari segala dosa..tanpa basa basi mhn dimaafkan segala kesalahan

Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan

Mengingat Kata yang Salah, Hati yang Berprasangka, janji yang terlupakan,Sikap & Sifat yang menyakitkan, di hari ini ijinkanlah ku juga mengucapkan mohon maaf LAHIR DAN BATHIN
<<<<<===========================================================================>>>>>
Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku bergerak melangkah menuju mentariMU, kusambut pemberianMU (“Marhaba YA Ramadhan”), dangan harapan kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……
Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban Ya Ramadhan

Anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan, sambil menunggu datangnya ramdhan jari ku susun mohon ampunan, selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi semua umat muslim..

Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa….., ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari-hari itu.
agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan ….
mari kita sama-sama sucikan hati,diri,dan jiwa kita.
Marhaban Yaa Ramadhan……
Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….

Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah

Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….

Selamat memasuki Bukan penuh Pengampunan y#eaahhh :D

Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Selamat Datang Bulan Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahi



Tiada kemenangan tanpa zikrullah
tiada amal tanpa keikhlasan
tiada ampunan tanpa maaf dari sesama
marhaban ya ramadhan..
Ada raksasa beli pulsa..
Nga’ trasa dah mo puasa
Burung kakatua nemplok dijendela
jangan Lupa perbanyk pahala

Sahabat2g setanah air, marilah sama2 kita persiapkan diri menuju Bulan Penuh Rahmat Berkah AmPuNaN,,, Mari Saling Memaafkan Segala KesalaHaN dan KeKhiLaFan AgaR PenUh MaKnA dlm Menyemai Keiklasan, MeMuPuK KeSaBaRaN, MeNuMbUhKaN SeMaNgaT IbAdAH GuNa MeMeTiK “KEMENANGAN BESAR”…. Insy4JJ1.
MaRhAbAN ……………Ya…………..RaMaDhaN………..

Tak terasa satu tahun telah terlewat kan kini ia mengunjungi kita lagi Ramadhan Yamarhaban Bulan Penuh Berkah, Bulan Penuh Rahmad, Bulan Penuh Ampunan ……. Sungguh mualia Bulan Suci Rahmadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa …

Ya Allah……
Perkayalah Saudaraku ini dengan keilmuan
Hiasi hatinya dengan kesabaran
Muliakan wajahnya dengan ketaqwaan
Perindalah fisiknya dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipat gandaan
Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian alam
Marhaban Ya Ramadhan…
Mohon maaf lahir dan bathin…

Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta,.

Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Met Puasa, maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.

Tiada kemenangan tanpa zikrullah
tiada amal tanpa keikhlasan
tiada ampunan tanpa maaf dari sesama
marhaban ya ramadhan..



Fajar ramadhan segera menghampiri dunia, selembar sutra menghapus noda, sebening embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan jiwa di bulan yang suci. selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H semoga amal kita diterima disisi Alllah SWT..Amiiin…

Demikianlah Kumpulan SMS yang saya re-write kembali disini (dari berbagai sumber), dan sahabat Pustakers bisa kirim nanti ke teman-temannya, serta handai taulannya dalam menyambut Ramadhan 1432 H bulan penuh baroqah. [ps]

Ucapan Ramadhan

Ucapan 1



Bila canda membuat tertawa

Hati bahagia wajah ceria

Maaf dipinta segala dosa

Sambut gembira puasa mulia

Selamat menjalankan ibadah Ramadhan

Ucapan 2

Mencuci tangan di pinggir telaga, Pohon serumpun indah di tepiannya, Bulan suci Ramadhan hampirlah tiba, Mohon ampun maaf di pinta.

Ucapan 3

Embun suci di pagi hari, hati yg bersih ‘kan lahir kembali. Bulan ramadhan t’lah menanti, bersihkan diri menghadap Ilahi.

Mohon maaf atas segala khilaf yang ada, selamat menunaikan ibadah puasa, semoga ibadah kita diterima Allah ta’ala.

Ucapan 4

Sangatlah cantik kain pelikat… Dipakai orang pergi ke pekan.. Puasa Ramadhan sudahlah dekat.. Salah & khilaf mohon dimaafkan..

Ucapan 5

jika semua harta adalah racun, maka zakatlah penawarnya.

jika seluruh umur adalah dosa, maka tobatlah obatnya.

jika seluruh bulan adalah noda, maka Ramadhan lah pemutihnya.

Ucapan 6

anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan.

sambil menunggu datangnya ramadhan, jari ku susun mohon ampunan.

Ucapan 7

Jika hati ini seringkali jengkel, Jadikan ia jernih sejernih XL,

Jika hati ini seringkali iri, Jadikan ia cerah secerah MENTARI,

Jika hati ini seringkali dendam, Jadikan ia penuh kemesraan FREN

Jika hati ini seringkali dengki, Jadikan ia penuh SIMPATI

Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan

Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,

Raihlah HOKI Raihlah JEMPOL dari Ilahy

Ucapan 8

Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,

harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang e-mail ini.

Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,

Sebelum pintu tobat tertutup,

Sebelum Ramadhan datang, saya mohon maaf lahir dan bathin

Ucapan 9

gersang bumi tanpa hujan

gersang akal tanpa ilmu

gersang hati tanpa iman

gersang jiwa tanpa amal

marhaban ya ramadhan…

Ucapan 10

Seiring terbenam mentari di akhir Sya’ban

tibalah kini bulan Ramadhan

Pesan ini sebagai ganti jabat tangan

tuk memohonkan maaf dari kekhilafan

Marhaban yaa Ramadhan

Ucapan 11

Marhaban yaa Ramadhan,

pucuk selasih bertunas menjulang,

dahannya patah tolong betulkan,

puasa Ramadhan kembali menjelang,

salah dan khilaf mohon dimaafkan.

Selamat Menunaikan Ibadah puasa

Ucapan 12

Perkataan paling berbobot adlh “ALLAH”

Lagu termerdu adlh “ADZAN”

Buku terbaik adlh “AL QUR’AN”

Senam paling sehat adlh “SHALAT”

Kebersihan paling menyegarkan adlh “WUDHU”

Perjalanan terindah adlh “HAJI”

Khayalan paling mengesankan adlh ingat akan “DOSA”

Diet paling sempurna adlh “PUASA”

Selamat merengkuh berkah Ramadhan

Ucapan 13

Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan sepuluh jari,

ucapkan salam setulus hati, selamat menyambut bulan yang suci.

Demikian tadi 13 ucapan menyambut Ramadhan pilihan Alhabib. Jika pembaca mempunyai ucapan indah lainnya, sudilah kiranya berbagi melalui komentar di bawah ini.

Selamat menggapai pahala dan ketaqwaan di bulan Ramadhan…

Kembang melati sungguh indah,
Di tengah halaman jadi hiasan.
Harum ramadhan tercium sudah,
Salah dan khilaf mohon dimaafkan.

Anak melayu mengail ikan,
perahu berlabuh ditengah lautan.
Sambil menunggu datangnya ramadhan,
jari kususun mohon ampunan.

Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh.
Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung.
Jika hati seindah bulan, bingkailah ia dengan iman.
Mohon kemaafan agar ramadhan ini penuh keikhlasan.

Moga Allah jadikan subuhmu ceria,
dhuhurmu bahagia,
asarmu terpelihara,
maghribmu bermakna
dan isyakmu memberi keberkahan selamanya.
Moga doamu tidak ditolak, rezekimu diluaskan
dan dibuka pintu syurga yang tiada tandingan.

Selamat mengisi bulan Ramadhan.

marhaban ya ramadhan
selamat datang bulan suci

namamu senantiasa di hati
kedatanganmu selalu dinanti
fadhilah & ganjaranmu ramai dicari
ibadahmu diberkati
dan kepergianmu pun ditangisi

selamat menggapai ridha ilahi

Segagah apapun diri,
bukanlah pahlawan jika nafsu tak dapat dilawan.
Setinggi apapun derajat,
bukanlah mulia jika tak ada iman di dada.
Setinggi langitpun ilmu,
bukanlah bijaksana jika tak diamal dan diguna.
Sealim apapun akhlak,
bukanlah ulama jika takabur dan riyak.

Selamat menyambut Ramadhan

Dalam kesakitan teruji kesabaran
Dalam perjuangan teruji keikhlasan
Dalam ukhuwah teruji ketulusan
Dalam tawakkal teruji keyakinan
Hidup ini amat indah jika Allah menjadi tujuan

Selamat menunaikan ibadah Ramadhan

Semoga bermanfaat.

Senin, 25 Juli 2011

Tentang Palestina


Nama saya Sayed. Saya bukan druze, Hisbullah, Hamas, PLO atau komunis. Saya adalah Kristen Palestina. Saya telah berjuang bersama Nasrallah dari Hisbullah sejak saya kecil. Melempar tank tank Israel dengan batu dan menyusupkan pesan pesan panglima kepada pejuang kami di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Orang tua saya terbunuh di kamp Sabra dan Shatila , dua puluh delapan tahun lalu. Kata kakek saya mayat mereka begitu menyedihkan. Kapak dan pisau kaum Falangis telah memenggalnya.

Lihat sejarah yang pernah ditulis tentang pembantaian itu. Pada tanggal 23 Agustus 1982, Bashir Gemayel salah seorang pemimpin Kristen Maronit terpilih menjadi presiden Lebanon. Ia harus menjembatani kelompok Falangis – faksi milisi Kristen – yang terbagi dua kubu. Memihak Israel dan disatu sisi memilih Suriah.
Bashir Gemayel menolak tekanan Israel dan tidak memberikan kuasa kepada tentara Israel untuk menyerahkan gerilyawan Palestina yang bermukim di Lebanon. Hingga tak berapa lama sebuah bom membunuhnya.
Kelompok Muslim dan Palestina menyangkal terlibat dalam kejadian ini. Sementara Isreal mempersalahkan Palestina. Ini membuat kelompok Falangis kembali bersatu dan mencurigai Palestina. Walau banyak pihak percaya justru agen Mossad berada di balik pembunuhan Presiden Lebanon ini.

15 September 1982. Israel memasuki Beirut barat, dan membunuh ratusan orang. Mereka lalu mengundang faksi Falangis – yang emosinal – untuk memasuki kamp pengungsi Sabra dan Shatila yang berisi pengungsi Palestina, dengan alasan mencari gerilyawan Palestina dan menyerahkan kepada Israel. Kelompok yang dipimpin Eli Hobeika selama 3 hari melakukan pembantaian yang mengerikan. Tentara Israel menutup seluruh jalan pintu keluar masuk kamp, dan terus menembakan peluru suar sepanjang malam. Mereka juga aktif menembaki dan mengebom kamp yang tak berdaya ini. Tidak satupun gerilyawan tertangkap atau diserahkan kepada Israel.

Justru penduduk sipil, wanita dan anak anak yang terbantai. Sebagian dengan tubuh terbelah belah. BBC mencatat 700 – 800 orang tewas. Dalam bukunya yang diterbitkan segera setelah pembantaian itu, wartawan Israel, Amnon Kapeliouk dari Le Monde Diplomatique, menyimpulkan sekitar 2.000 jenazah yang disingkirkan oleh para Falangis itu sendiri setelah pembantaian itu.


Saya selalu teringat itu, dan jauh sebuah negeri yang dinamakan Indonesia pernah mengalami masa heroik perjuangan merebut kemerdekaan. Devide it impera, politik memecah Israel mungkin terdengar biasa seperti yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda atau penjajah dimana mana. Menggunakan tentara Marsose asal ambon, manado, Jawa dan Bali untuk menggempur pejuang pejuang militan negeri ini. Mulai pengkhianatan Panglima Tibang atau Pang Lao dalam perang Aceh, sampai menggunakan Aru Palaka untuk menundukan kerajaan Gowa di Sulawesi.

Ini bukan masalah agama pada akhirnya. Beruntung sejarah kemerdekaan negeri Indonesia itu tak pernah terdengar pertikaian Kristen – Islam atau Ambon melawan Jawa. Lebih banyak pejuang pejuang nasionalis dan heroik datang dari Minahasa, Ambon, Batak atau Bali.
Selalu ada sentimen sentimen etnik , agama yang dapat dipakai sebagai sekutu oleh penjajah. Nazi memakai etnik Kroasia untuk menjadi garda depannya mengejar tentara partisan Yugoslavia yang didonimasi Serbia.

Saya adalah Sayed. Kristen Palestina. Selain mayoritas Muslim, Palestina juga terdiri dari pejuang pejuang Kristen. Bahkan George Habbash – pimpinan PLO dari faksi garis keras Kristen Marxist – sebagai orang yang paling dicari cari Israel selain Yaser Arafat.
Kami adalah Palestina. Bukan bangsa Arab atau Bangsa Yahudi. Jumlah penduduk Kristen di tanah suci ini justru terbanyak di Palestina. Bukan di Lebanon.

Pemimpin kami, Abu Ammar, kerap dikenal sebagai Yaser Arafat – yang istrinya seorang Kristen – menepis anggapan bahwa perjuangan Palestina melawan kolonialisme Israel adalah perang agama. Ini perjuangan kemerdekaan suatu bangsa yang mengimpikan memiliki Negara yang merdeka dan berdaulat.
Bahkan Juru bicara pertama kami di Perserikatan Bangsa Bangsa, Hanan Asrawi seorang diplomat Kristen yang tangguh.

Saya tak pernah menerima bahwa negeri kami lahir dari kompromi. Negeri kami semestinya lahir atas persamaan nasib. Bukan kompromi yang diangkat menjadi doktrin Negara.
Politik Israel selalu ingin memisahkan bangsa Palestina. Mereka ingin Kristen Palestina dan Muslim Palestina memiliki sikap yang berbeda. Dan ini tidak akan terjadi karena rakyat Palestian selalu bersatu. Kaum Muslimin dan Kristen di Palestina, khususnya di Jerussalem, adalah seperti satu keluarga sejak masuknya Islam ke Palestina,

Lihat saja Uskup Atalla, dari Gereja Orthodok di Jerussalem , mendukung aksi syahid yang dilakukan pejuang Palestina. Bahkan ia menegaskan bahwa aksi syahid itu bukanlah terorisme.
Saya Sayed bangsa Palestina menangis terharu mendengar uskup berkata “ Bila pejuangan kemerdekaan itu dianggap sebagai terorisme, maka sayalah teroris yang paling pertama,” katanya. Menurutnya, siapapun yang berkunjung dan menyaksikan penderitaan rakyat Palestina akan bisa memahami latar belakang atau motivasi yang mendorong para pejuang melakukan aksi syahid.

Saya tak tahu apakah masih ada harapan melawan Israel yang konon dianggap bangsa pilihan Tuhan menurut kitab kitab Taurat. Ini juga bukan Daud yahudi melawan Goliath dari Filistin. Ini adalah sebuah jejak. Jejak penindasan atas hak hak kemerdekaan negeri kami.
Kami tidak membutuhkan mati syahid menurut cara bangsa lain. Kami akan memenangkan pertempuran dengan cara kami sendiri, Cara syahid bangsa Palestina.
Saya adalah Sayed. Saya bangga menjadi Palestina yang utuh.

PALESTINA MUSLIM

Semenjak awal sejarah Islam, Palestina, dan kota Yerusalem khususnya, telah menjadi tempat suci bagi umat Islam. Sebaliknya bagi Yahudi dan Nasrani, umat Islam telah menjadikan kesucian Palestina sebagai sebuah kesempatan untuk membawa kedamaian kepada daerah ini. Dalam bab ini kita akan membahas beberapa contoh sejarah dari kenyataan ini.

'Isa (Yesus), salah satu nabi yang diutus kepada umat Yahudi, menandai titik balik penting lainnya dalam sejarah Yahudi. Orang-orang Yahudi menolaknya, dan kemudian diusir dari Palestina serta mengalami banyak ketidakberuntungan. Pengikutnya kemudian dikenal sebagai umat Nasrani. Akan tetapi, agama yang disebut Nasrani atau Kristen saat ini didirikan oleh orang lain, yang disebut Paulus (Saul dari Tarsus). Ia menambahkan pemandangan pribadinya tentang Isa ke dalam ajaran yang asli dan merumuskan sebuah ajaran baru di mana Isa tidak disebut sebagai seorang nabi dan Al-Masih, seperti seharusnya, melainkan dengan sebuah ciri ketuhanan. Setelah dua setengah abad ditentang di antara orang-orang Nasrani, ajaran Paulus dijadikan doktrin Trinitas (Tiga Tuhan). Ini adalah sebuah penyimpangan dari ajaran Isa dan pengikut-pengikut awalnya. Setelah ini, Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sehingga beliau bisa mengajarkan Islam, agama Ibrahim, Musa, dan Isa, kepada seluruh umat manusia.

Yerusalem itu suci bagi umat Islam karena dua alasan: kota ini adalah kiblat pertama yang dihadapi oleh umat Islam selama ibadah sholatnya, dan merupakan tempat yang dianggap sebagai salah satu mukjizat terbesar yang dilakukan oleh Nabi Muhammad: mikraj, perjalanan malam dari Mesjid Haram di Mekkah menuju Mesjid Aqsa di Yerusalem, kenaikannya ke langit, dan kembali lagi ke Mesjid Haram. Al-Qur'an menerangkan kejadian ini sebagai berikut:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur'an, 17:1)

Dalam wahyu-wahyu Al-Qur'an kepada Nabi SAW, sebagian besar ayat-ayat yang berkesesuaian mengacu kepada Palestina sebagai “tanah suci, yang diberkati.” Ayat 17:1 menggambarkan tempat ini, yang di dalamnya ada Mesjid Aqsa sebagai tanah “yang Kami berkati disekelilingnya.” Dalam ayat 21:71, yang menggambarkan keluarnya Nabi Ibrahim dan Luth, tanah yang sama disebut sebagai “tanah yang Kami berkati untuk semua makhluk.” Pada saat bersamaan, Palestina secara keseluruhan penting artinya bagi umat Islam karena begitu banyak nabi Yahudi yang hidup dan berjuang demi Allah, mengorbankan hidup mereka, atau meninggal dan dikuburkan di sana.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan dalam 2000 tahun terakhir, umat Islam telah menjadi satu-satunya kekuatan yang membawa kedamaian kepada Yerusalem dan Palestina.

Khalifah Umar Membawa Perdamaian dan Keadilan bagi Palestina



Setelah Roma mengusir Yahudi dari Palestina, Yerusalem dan sekitarnya menjadi lenyap.

Akan tetapi, Yerusalem kembali menjadi pusat perhatian setelah Pemerintah Romawi Constantine memeluk agama Nasrani (312). Orang-orang Roma Kristen membangun gereja-gereja di Yerusalem, dan menjadikannya sebagai sebuah kota Nasrani. Palestina tetap menjadi daerah Romawi (Bizantium) hingga abad ketujuh, ketika negeri ini menjadi bagian Kerajaan Persia selama masa yang singkat. Akhirnya, Bizantium kembali menguasainya.

Tahun 637 menjadi titik balik penting dalam sejarah Palestina, karena setelah masa ini daerah ini berada di bawah kendali kaum Muslimin. Peristiwa ini mendatangkan perdamaian dan ketertiban bagi Palestina, yang selama berabad-abad telah menjadi tempat perang, pengasingan, penyerangan, dan pembantaian. Apa lagi, setiap kali daerah ini berganti penguasa, seringkali menyaksikan kekejaman baru. Di bawah pemerintahan Muslim, penduduknya, tanpa melihat keyakinan mereka, hidup bersama dalam damai dan ketertiban.

Palestina ditaklukkan oleh Umar Bin Khattab, khalifah kedua. Ketika memasuki Yerusalem, toleransi, kebijaksanaan, dan kebaikan yang ditunjukkannya kepada penduduk daerah ini, tanpa membeda-bedakan agama mereka menandai awal dari sebuah zaman baru yang indah. Seorang pengamat agama terkemuka dari Inggris Karen Armstrong menggambarkan penaklukan Yerusalem oleh Umar dalam hal ini, dalam bukunya Holy War:

Khalifah Umar memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor unta putih, dikawal oleh pemuka kota tersebut, Uskup Yunani Sofronius. Sang Khalifah minta agar ia dibawa segera ke Haram asy-Syarif, dan di sana ia berlutut berdoa di tempat temannya Muhammad melakukan perjalanan malamnya. Sang uskup melihatnya dengan ketakutan: ini, ia pikir, pastilah akan menjadi penaklukan penuh kengerian yang pernah diramalkan oleh Nabi Daniel akan memasuki rumah ibadat tersebut; Ia pastilah sang Anti Kristus yang akan menandai Hari Kiamat. Kemudian Umar minta melihat tempat-tempat suci Nasrani, dan ketika ia berada di Gereja Holy Sepulchre, waktu sholat umat Islam pun tiba. Dengan sopan sang uskup menyilakannya sholat di tempat ia berada, tapi Umar dengan sopan pula menolak. Jika ia berdoa dalam gereja, jelasnya, umat Islam akan mengenang kejadian ini dengan mendirikan sebuah mesjid di sana, dan ini berarti mereka akan memusnahkan Holy Sepulchre. Justru Umar pergi sholat di tempat yang sedikit jauh dari gereja tersebut, dan cukup tepat (perkiraannya), di tempat yang langsung berhadapan dengan Holy Sepulchre masih ada sebuah mesjid kecil yang dipersembahkan untuk Khalifah Umar.

Mesjid besar Umar lainnya didirikan di Haram asy-Syarif untuk menandai penaklukan oleh umat Islam, bersama dengan mesjid al-Aqsa yang mengenang perjalanan malam Muhammad. Selama bertahun-tahun umat Nasrani menggunakan tempat reruntuhan biara Yahudi ini sebagai tempat pembuangan sampah kota. Sang khalifah membantu umat Islam membersihkan sampah ini dengan tangannya sendiri dan di sana umat Islam membangun tempat sucinya sendiri untuk membangun Islam di kota suci ketiga bagi dunia Islam.9

Pendeknya, umat Islam membawa peradaban bagi Yerusalem dan seluruh Palestina. Bukan memegang keyakinan yang tidak menunjukkan hormat kepada nilai-nilai suci orang lain dan membunuh orang-orang hanya karena mereka mengikuti keyakinan berbeda, budaya Islam yang adil, toleran, dan lemah lembut membawa kedamaian dan ketertiban kepada masyarakat Muslim, Nasrani, dan Yahudi di daerah itu. Umat Islam tidak pernah memilih untuk memaksakan agama, meskipun beberapa orang non-Muslim yang melihat bahwa Islam adalah agama sejati pindah agama dengan bebas menurut keinginannya sendiri.

Perdamaian dan ketertiban ini terus berlanjut sepanjang orang-orang Islam memerintah di daerah ini. Akan tetapi, di akhir abad kesebelas, kekuatan penakluk lain dari Eropa memasuki daerah ini dan merampas tanah beradab Yerusalem dengan tindakan tak berperikemanusiaan dan kekejaman yang belum pernah terlihat sebelumnya. Para penyerang ini adalah Tentara Perang Salib.

Kekejaman Tentara Perang Salib dan Keadilan Salahuddin
Ketika orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam hidup bersama dalam kedamaian, sang Paus memutuskan untuk membangun sebuah kekuatan perang Salib. Mengikuti ajakan Paus Urbanius II pada 27 November 1095 di Dewan Clermont, lebih dari 100.000 orang Eropa bergerak ke Palestina untuk “memerdekakan” tanah suci dari orang Islam dan mencari kekayaan yang besar di Timur. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, dan banyak perampasan dan pembantaian di sepanjang perjalanannya, mereka mencapai Yerusalem pada tahun 1099. Kota ini jatuh setelah pengepungan hampir 5 minggu. Ketika Tentara Perang Salib masuk ke dalam, mereka melakukan pembantaian yang sadis. Seluruh orang-orang Islam dan Yahudi dibasmi dengan pedang.

Dalam perkataan seorang ahli sejarah: “Mereka membunuh semua orang Saracen dan Turki yang mereka temui… pria maupun wanita.”10 Salah satu tentara Perang Salib, Raymond dari Aguiles, merasa bangga dengan kekejaman ini:

Pemandangan mengagumkan akan terlihat. Beberapa orang lelaki kami (dan ini lebih mengasihi sifatnya) memenggal kepala-kepala musuh-musuh mereka; lainnya menembaki mereka dengan panah-panah, sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; lainnya menyiksa mereka lebih lama dengan memasukkan mereka ke dalam nyala api. Tumpukan kepala, tangan, dan kaki akan terlihat di jalan-jalan kota. Perlu berjalan di atas mayat-mayat manusia dan kuda. Tapi ini hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Biara Sulaiman, tempat di mana ibadah keagamaan kini dinyanyikan kembali… di biara dan serambi Sulaiman, para pria berdarah-darah disuruh berlutut dan dibelenggu lehernya.11

Dalam dua hari, tentara Perang Salib membunuh sekitar 40.000 orang Islam dengan cara tak berperikemanusiaan seperti yang telah digambarkan.12 Perdamaian dan ketertiban di Palestina, yang telah berlangsung semenjak Umar, berakhir dengan pembantaian yang mengerikan.

Tentara Perang Salib menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota mereka, dan mendirikan Kerajaan Katolik yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah. Namun pemerintahan mereka berumur pendek, karena Salahuddin mengumpulkan seluruh kerajaan Islam di bawah benderanya dalam suatu perang suci dan mengalahkan tentara Perang Salib dalam pertempuran Hattin pada tahun 1187. Setelah pertempuran ini, dua pemimpin tentara Perang Salib, Reynald dari Chatillon dan Raja Guy, dibawa ke hadapan Salahuddin. Beliau menghukum mati Reynald dari Chatillon, yang telah begitu keji karena kekejamannya yang hebat yang ia lakukan kepada orang-orang Islam, namun membiarkan Raya Guy pergi, karena ia tidak melakukan kekejaman yang serupa. Palestina sekali lagi menyaksikan arti keadilan yang sebenarnya.

Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, dan pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem untuk perjalanan mikrajnya ke langit, Salahuddin memasuki Yerusalem dan membebaskannya dari 88 tahun pendudukan tentara Perang Salib. Sebaliknya dengan “pembebasan” tentara Perang Salib, Salahuddin tidak menyentuh seorang Nasrani pun di kota tersebut, sehingga menyingkirkan rasa takut mereka bahwa mereka semua akan dibantai. Ia hanya memerintahkan semua umat Nasrani Latin (Katolik) untuk meninggalkan Yerusalem. Umat Nasrani Ortodoks, yang bukan tentara Perang Salib, dibiarkan tinggal dan beribadah menurut yang mereka pilih.

Karen Armstrong menggambarkan penaklukan keduakalinya atas Yerusalem ini dengan kata-kata berikut ini:

Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194). Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah…. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah dan ia membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya al-Adil begitu tertekan karena penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Salahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka bersamanya dan kemudian membebaskan mereka di tempat itu juga… Semua pemimpin Muslim merasa tersinggung karena melihat orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa kekayaan mereka, yang bisa digunakan untuk menebus semua tawanan… [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre.13

Pendeknya, Salahuddin dan tentaranya memperlakukan orang-orang Nasrani dengan kasih sayang dan keadilan yang agung, dan menunjukkan kepada mereka kasih sayang yang lebih dibanding yang diperlihatkan oleh pemimpin mereka.

Setelah Yerusalem, tentara Perang Salib melanjutkan perbuatan tidak berprikemanusiaannya dan orang-orang Islam meneruskan keadilannya di kota-kota Palestina lainnya. Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa, yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre. Meskipun orang-orang Islam menyaksikan kekejaman ini, mereka tidak pernah memilih cara yang sama. Mereka malah tunduk kepada perintah Allah: “Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)…”(Qur’an 5:2) dan tidak pernah melakukan kekejaman kepada orang-orang sipil yang tak bersalah. Di samping itu, mereka tidak pernah menggunakan kekerasan yang tidak perlu, bahkan kepada tentara Perang Salib sekalipun.

Kekejaman tentara Perang Salib dan keadilan orang-orang Islam sekali lagi terungkap sebagai kebenaran sejarah: Sebuah pemerintahan yang dibangun di atas dasar-dasar Islam memungkinkan orang-orang dari keyakinan berbeda untuk hidup bersama. Kenyataan ini terus ditunjukkan selama 800 tahun setelah Salahuddin khususnya selama masa Ottoman.
Pemerintahan Kesultanan Ottoman yang Adil dan Toleran

Pada tahun 1514, Sultan Salim menaklukkan Yerusalem dan daerah-daerah sekitarnya dan sekitar 400 tahun pemerintahan Ottoman di Palestina pun dimulai. Seperti di negara-negara Ottoman lainnya, masa ini menyebabkan orang-orang Palestina menikmati perdamaian dan stabilitas meskipun kenyataannya pemeluk tiga keyakinan berbeda hidup berdampingan satu sama lain.

Kesultanan Ottoman diperintah dengan “sistem bangsa (millet),” yang gambaran dasarnya adalah bahwa orang-orang dengan keyakinan berbeda diizinkan hidup menurut keyakinan dan sistem hukumnya sendiri. Orang-orang Nasrani dan Yahudi, yang disebut Al-Qur'an sebagai Ahli Kitab, menemukan toleransi, keamanan, dan kebebasan di tanah Ottoman.

Alasan terpenting dari hal ini adalah bahwa, meskipun Kesultanan Ottoman adalah negara Islam yang diatur oleh orang-orang Islam, kesultanan tidak ingin memaksa rakyatnya untuk memeluk Islam. Sebaliknya kesultanan ingin memberikan kedamaian dan keamanan bagi orang-orang non-Muslim dan memerintah mereka dengan cara sedemikian sehingga mereka nyaman dalam aturan dan keadilan Islam.

Negara-negara besar lainnya pada saat yang sama mempunyai sistem pemerintahan yang lebih kejam, menindas, dan tidak toleran. Spanyol tidak membiarkan keberadaan orang-orang Islam dan Yahudi di tanah Spanyol, dua masyarakat yang mengalami penindasan hebat. Di banyak negara-negara Eropa lainnya, orang Yahudi ditindas hanya karena mereka adalah orang Yahudi (misalnya, mereka dipaksa untuk hidup di kampung khusus minoritas Yahudi (ghetto), dan kadangkala menjadi korban pembantaian massal (pogrom). Orang-orang Nasrani bahkan tidak dapat berdampingan satu sama lain: Pertikaian antara Protestan dan Katolik selama abad keenambelas dan ketujuhbelas menjadikan Eropa sebuah medan pertempuran berdarah. Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648) adalah salah satu akibat pertikaian ini. Akibat perang itu, Eropa Tengah menjadi sebuah ajang perang dan di Jerman saja, 5 juta orang (sepertiga jumlah penduduknya) lenyap.

Bertolak belakang dengan kekejaman ini, Kesultanan Ottoman dan negara-negara Islam membangun pemerintahan mereka berdasarkan perintah Al-Qur'an tentang pemerintahan yang toleran, adil, dan berprikemanusiaan. Alasan keadilan dan peradaban yang dipertunjukkan oleh Umar, Salahuddin, dan sultan-sultan Ottoman, serta banyak penguasa Islam, yang diterima oleh Dunia Barat saat ini, adalah karena keimanan mereka kepada perintah-perintah Al-Qur'an, yang beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qur'an, 4:58)

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (Qur'an, 4:135)

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Qur'an, 60:8)

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Qur'an, 49:9)

Ada sebuah ungkapan yang digunakan dalam politik bahwa “kekuasaan itu menyimpang, dan kekuasaan mutlak itu mutlak menyimpang.” Ini berarti bahwa setiap orang yang menerima kekuasaan politik kadangkala menjadi menyimpang secara akhlak karena kesempatan yang ia peroleh. Ini benar-benar terjadi pada sebagian besar manusia, karena mereka membentuk kehidupan akhlak mereka menurut tekanan sosial. Dengan kata lain, mereka menghindari perbuatan tak berakhlak karena mereka takut pada ketidaksetujuan atau hukuman masyarakat. Namun pihak berwenang memberi mereka kekuasaan, dan menurunkan tekanan sosial atas mereka. Akibatnya, mereka menjadi menyimpang atau merasa jauh lebih mudah untuk berkompromi dengan kehidupan akhlak mereka sendiri. Jika mereka memiliki kekuasaan mutlak (sehingga menjadi para diktator), mereka mungkin mencoba untuk memuaskan keinginan mereka sendiri dengan cara apa pun.

Satu-satunya contoh manusiawi yang tidak disentuh oleh hukum penyimpangan tersebut adalah orang yang dengan ikhlas percaya kepada Allah, memeluk agamanya karena rasa takut dan cinta kepada-Nya dan hidup menurut agama itu. Karena itu, akhlak mereka tidak ditentukan oleh masyarakat, dan bahkan bentuk kekuasaan mutlak pun tidak mampu mempengaruhi mereka. Allah menyatakan ini dalam sebuah ayat:

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qur'an, 22:41)

Dalam Al-Qur'an, Allah menjadikan Daud AS, sebagai contoh tentang penguasa yang ideal, yang menerangkan bagaimana ia mengadili dengan keadilan orang-orang yang datang untuk meminta keputusannya dan bagaimana ia berdoa dengan pengabdian seutuhnya kepada Allah. (Al-Qur'an, 38:24)
Sejarah Islam, yang mencerminkan akhlak yang Allah ajarkan kepada umat Islam dalam Al-Qur'an, penuh dengan penguasa-penguasa yang adil, berkasih sayang, rendah hati, dan bijaksana. Karena para penguasa Muslim takut kepada Allah, mereka tidak dapat berperilaku dengan cara yang menyimpang, sombong atau kejam. Tentu ada penguasa Muslim yang menjadi menyimpang dan keluar dari akhlak Islami, namun mereka adalah pengecualian dan penyimpangan dari norma tersebut. Oleh karena itu, Islam terbukti menjadi satu-satunya sistem keimanan yang menghasilkan bentuk pemerintahan yang adil, toleran, dan berkasih sayang selama 1400 tahun terakhir.

Tanah Palestina adalah sebuah bukti pemerintahan Islam yang adil dan toleran, dan memberi pengaruh kepada banyak kepercayaan dan gagasan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, pemerintahan Nabi Muhammad SAW, Umar, Salahuddin, dan sultan-sultan Ottoman adalah pemerintahan yang bahkan orang-orang non-Muslim pun sepakat dengannya. Masa pemerintahan yang adil ini berlanjut hingga abad kedua puluh, dengan berakhirnya pemerintahan Muslim pada tahun 1917, daerah tersebut jatuh ke dalam kekacauan, teror, pertumpahan darah, dan perang.

Yerusalem, pusat tiga agama, mengalami masa stabilitas terpanjang dalam sejarahnya di bawah Ottoman, ketika kedamaian, kekayaan, dan kesejahteraan berkuasa di sana dan di seluruh kesultanan. Umat Nasrani, Yahudi, dan Muslim, dengan berbagai golongannya, beribadah menurut yang mereka sukai, dihormati keyakinannya, dan mengikuti kebiasaan dan tradisi mereka sendiri. Ini dimungkinkan karena Ottoman memerintah dengan keyakinan bahwa membawa keteraturan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan, dan toleransi kepada daerah mereka adalah sebuah kewajiban suci.

Banyak ahli sejarah dan ilmuwan politik telah memberi perhatian kepada kenyataan ini. Salah satu dari mereka adalah ahli Timur Tengah yang terkenal di seluruh dunia dari Columbia University, Profesor Edward Said. Berasal dari sebuah keluarga Nasrani di Yerusalem, ia melanjutkan penelitiannya di universitas-universitas Amerika, jauh dari tanah airnya. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Ha’aretz, ia menganjurkan dibangkitkannya “sistem bangsa Ottoman” jika perdamaian permanen ingin dibangun di Timur Tengah. Dalam pernyataannya,

Sebuah minoritas Yahudi bisa bertahan dengan cara minoritas lainnya di dunia Arab bertahan… ini cukup berfungsi baik di bawah Kesultanan Ottoman, dengan sistem millet-nya. Sebuah sistem yang kelihatannya jauh lebih manusiawi dibandingkan sistem yang kita miliki sekarang.14

Memang, Palestina tidak pernah menyaksikan pemerintahan “manusiawi” lain begitu pemerintahan Ottoman berakhir. Antara dua perang dunia, Inggris menghancurkan orang-orang Arab dengan strategi “memecah dan menaklukkannya” dan serentak memperkuat Zionis, yang kemudian terbukti menentang, bahkan terhadap mereka sendiri. Zionisme memicu kemarahan orang-orang Arab, dan dari tahun 1930an, Palestina menjadi tempat pertentangan antara kedua kelompok ini. Zionis membentuk kelompok teroris untuk melawan orang-orag Palestina, dan segera setelahnya, mulai menyerang orang-orang Inggris pula. Begitu Inggris berlepas tangan dan menyerahkan kekuasaannya atas daerah ini pada 1947, pertentangan inim yang berubah menjadi perang dan pendudukan Israel serta pembantaian (yang terus berlanjut hingga hari ini) mulai bertambah parah.

Agar daerah ini dapat menikmati pemerintahan “manusiawi”nya kembali, orang-orang Yahudi harus meninggalkan Zionisme dan tujuannya tentang “Palestina yang secara khusus bagi orang-orang Yahudi,” dan menerima gagasan berbagi daerah dengan orang-orang Arab dengan syarat yang sama. Bangsa Arab, dengan demikian pula, harus menghilangkan tujuan yang tidak Islami seperti “melemparkan Israel ke laut” atau “memenggal kepala semua orang Yahudi,” dan menerima gagasan hidup bersama dengan mereka. Menurut Said, ini berarti mengembalikan lagi sistem Ottoman, yang merupakan satu-satunya pemecahan yang akan memungkinkan orang-orang di daerah ini hidup dalam perdamaian dan ketertiban. Sistem ini mungkin dapat menciptakan sebuah lingkungan perdamaian wilayah dan keamanan, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.

Dalam bab terakhir, kita akan membahas dengan rinci pemecahan ini. Namun sebelum kita melakukannya, mari kita tinjau kembali masa lalu untuk meneliti kekacauan dan kekejaman yang menguasai Palestina setelah pemerintahan Muslim berakhir.

Kata Kata SMS Ramadhan

Di sini bingung
Di sana bingung
Bila hidup tanpa pedoman
Bulan Ramadhan kita jadikan
tempat diri perteguh iman
tak lupa salahku mohon dimaafkan

Dari dulu ingin minta maaf padamu
Tapi diriku terlalu malu
Hari ini keberanikan diri memintamu
menjelang puasa kau berikan maafmu

Antara surga dan neraka
Antara pahala dan dosa
Antara bahagia dan gelisah
Pilih yang pertama agar bahagia
Tak lupa puasa kala Ramadhan tiba
Maafkan segala dosaku sebelum puasa

Kalau maaf itu hujan
Aku adalah padi yang kekeringan
Kalau maafmu boleh kuminta
Curahkan padaku di bulan puasa

Takut dihina telah mencegahku
Memohon maaf atas kesalahanku
Bulan puasa yang penuh rahmat
mendorongku padamu meminta maaf

Andai masih takut kehujanan
Juga takut panasnya siang
Mengapa tidak takut balasan
bila puasa sengaja diabaikan



Siang diisi kebaikan
Malam belajar Alquran
Ramadhan jadi penerang
Hati yang mulai remang-remang

Biopori baiknya diisi
daun-daun dan sisa makanan
agar penghuninya rajin buat terowongan
cepat menyerap air di kala hujan
Ramadhan baiknya diisi
dengan berbuat kebajikan
agar hati kita semakin terang
semakin dekat pada Tuhan

Jus sawo lezat tiada kira
apalagi diminum di hari panas
Ramadhan mari kita berpuasa
karena api neraka dijamin panas

Masuk universitas harus berkorban
rela belajar tinggalkan dolan
Ingin surga harus berkorban
lapar dahaga di siang Ramadhan

Dara kucir terbang tinggi
Dara balap terbang kencang
Ramadhan datang sebentar lagi
Segala salahku mohon dimaafkan

Terwelu itu kelinci
Marmot itu suka berlari
Ramadhan saat instropeksi diri
Sgala ksalahanku mohon diampuni

Kalau merasa pintar sendiri
tak mau dengar nasehat kanan kiri
Ramadhan saatnya menilai diri
Jangan merasa diri teramat tinggi

Parkir motor merasa was-was
Tak ada penjaga takut kecurian
Tidak puasa merasa was-was
masuk neraka didera siksaan

Makan yoghurt cisangkuy
Datang kesana setiap minggu
Andaikan aku pernah menyakiti
Bulan puasa kumohon kerelaanmu

Kalau hidup tanpa tujuan,
kalau nafsu jadi pedoman,
umur habis dalam pencarian,
kebahagiaan menjauh dari pandangan.
Puasa saatnya benahi tujuan,
untuk mengabdi pada Tuhan,
agar diri diliputi kebahagiaan,
hidup bermakna bagi sesama ciptaan

Cobaan perlu Ketabahan
Keputusan perlu Keberanian
Puasa melatih Kesabaran
Segala salahku mohon dimaafkan

Hidup ini hanya sebentar..
bentar marah,bentar ketawa
bentar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan.. mohon maaf lahir bathin..


Esok adalah harapan sekarang adalah pengalaman kemarin adalah kenangan…yang tak luput dari kekhilafan

mohon maaf lahir dan Batin., Semoga RAMADHAN kali ini lebih baik dari RAMADHAN tahun lalu.. amin….

The holy month of Ramadan,
For all Muslims has begun.
Praising Allah through the day,
From dawn to dusk we fast and pray.
We pay zakah (charity) for those in need,
Trying hard to do good deeds.

Hati tidak sebening XL & secerah MENTARI. Banyak khilaf yg buat FREN kecewa, kuminta SIMPATImu utk

BEBASkan diri dari ROAMING dosa selama hidup. Karena kita harus FLEXIbel utk menerima pemberianNYA.

Ijinkan aku untuk MENGISI ULANG Maaf dariku ini. MARHABAN YAA RAMADHAN.

Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan ia keruh. Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan ia mendung. Jika

HATI seindah BULAN, hiasi ia dengan IMAN….”diBulan yg suci ini ijinkan kami sekeleluarga MOHAN MAAF

LAHIR N BATHIN.

anak kodok makan ketupat, bulan puasa dan mo datang.. bilangin ke kodok nya ya…hehehe marhaban ya

ramadhan.

mari mendownload pahala sebanyak2nya, mumpung Allah SWT menyediakan acces Speedy dibulan yang suci,

open port maaf, di gateway ramadhan, marhaban ya ramadhan

Andai semua HARTA adalah RACUN, maka ZAKATlah penawarnya. Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka

TAQWA & TOBAT obatnya, jika semua BULAN adalah NODA maka RAMADHAN adalah pembersihnya.

Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….

he poro menungso.
jaman wis ra toto
ati wis angel ditoto
maksiat nang kene kono
wis podho kakehan duso
alhamdulillah wulan poso wis teko
ayo podho elingo marang gusti kang kuoso
marhaban ya syahru romadhon

1. mengucapkan Marhaban ya sayyidu suhur,khairum min al fisahrin. Sahru barakah,magfirah dn itkum

minannar.selamat menunai kan ibadah puasa smg kt mjd yuladhu Alal’fitrah.Dgn Tulus kami memohon utk

di maafkan,.

2. Hati tidak sebening XL & secerah MENTARI. Banyak khilaf yg buat FREN kecewa, kuminta SIMPATImu utk

BEBASkan diri dari ROAMING dosa selama hidup. Karena kita harus FLEXIbel utk menerima pemberianNYA.

Ijinkan aku untuk MENGISI ULANG Maaf dariku ini. MARHABAN YAA RAMADHAN.

3. Marhaban yaa syahrul mubaarok Wal Maqhfiroh . . . Tiada untaian kata indah Menyambut Ramadan selain

kata Maaf jazakumullah Khairon . . .

4. MARHABAN YA RAMADHAN, diharibaan bulan penuh AMPUNAN, Kami Sekeluarga Mohon MAAF, semoga

PUASA Kita diterima ALLAH, Amin,

5. Marhaban ya Ramadhan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa,Mohon Maaf Lahir Batin (Nandar)
Marhaban yaa ramadhan… Selamat menunaikan ibadah puasa dibln pnh rahmat semoga mendpt imbln

pahala dr allah swt. Amin…

6. “Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan ia keruh. Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan ia mendung.

Jika HATI seindah BULAN, hiasi ia dengan IMAN….”diBulan yg suci ini ijinkan kami sekeleluarga MOHAN

MAAF LAHIR N BATHIN.

7. Masuki ramadhan dgn hati & jiwa yg bersih penuh keikhlasan, mhn maaf lahir bathin;

8. Tiada kata seindah ZIKIR, tiada bulan seindah bulan RAMADHAN, izinkan kedua tangan bersimpuh, maaf

untuk lisan yg tak terjaga, janji yg terabaikan, hati yg berprasangka & sikap yg pernah menyakitkan.Selamat

Menunaikan Ibadah Puasa.

9. Marhaban ya ramadhan sebelumnya aku ucapin selamat menunaikan ibadah puasa smg dlm

menjalankannya kt tetap tawadlu dan khusyu,amin..

10. Ramadhan Tinggal hitungan jam, bln yg penuh suci & keagungan, dgn segala kerendahan hati kami

sekeluarga memohon maaf apabila ada kesalahan semoga puasa kami semua membawa rakmat & berkat

dunia & akhirat selamat memasuki bulan puasa.

11. Ass..Wr.Wb marhaban ya ramadhan, sucikan ht, d bln yg pnuh rahmat ini slamt menunaikan ibadah

puasa, smg amal ibdh kt d trm d sisi-NYA, mhon maaf lahir batin,

12. Assalamu . . . . , marhaban ya ramadhan, Ya Allah – Berkahilah Sdrku ini dgn rahmat-MU, iringi

langkahnya dgn ridha-MU, sayangilah ia dgn cinta-MU, lindungi dan kuatkan ia beserta keluarganya dari

ujian-MU, muliakan ia dgn syafaat Rasul-MU dan terimalah puasa, shalat, zikir, tilawah, i’tikaf dan

sedeqahnya. MOHON MAAF LAHIR BATHIN,

13. Allahuma Baarik Lahaa Fii Syaban Wa Ballegnaa Ramadhan. Mohon maaf Lahir & Bathin, Selamat

Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1427 H.

14. “Siap minta maaf & mau menerima maaf untk siapapun” Hal yg plg tepat menyambut

RAMADHAN..Marhaban ya ramadhan.

15. Ya ALLAH,muliakan & sayangi saudaraku ini, bahagiakan keluarganya, berkahi rizkinya,kuatkan

imannya,beri kenikmatan ibadahnya,berilah ilmu yg manfaat, jauhkan dari fitnah,mudahkan segala

urusannya, Amien.Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1427H, mohon maaf lahir batin

16. Bagai sebening vodka, seharum ganja & seputih heroin, niat dari hati mohon maaf tuk sambut ramadhan.

Smoga diberi nikmat kesehatan dlm menjalani ibadah ramadhan, amin.

Hikmah Romadhon

ROMADHON BULAN KEMULIAAN
Alhamdulillah kita berjumpa Romadhon lagi.
Ramadhan adalah bulan latihan untuk menempa diri. Bulan tidak makan dan tidak minum untuk perbaikan metabolisme tubuh. Bulan dimana kita ’dipaksa’ untuk melakukan aktivitas terbaik dengan istirahatnya tubuh dari makan dan minum. Bulan dimana kita mengaktifkan sel-sel tubuh yang lain, yaitu potensi otak dan hati kita. Bulan dimana kita bisa mendapatkan pahala dimana di bulan-bulan sebelumnya kita belum tentu mendapatkannya. Bulan dimana dengan solat sunah saja kita mendapat pahala yang sama besarnya dengan solat wajib. Bulan dilipatgandakannya pahala. Tidakkah kita bersyukur dengan adanya Ramadhan? Subhanallah, Allah begitu sayang pada kita. Ia menurunkan rahmat-Nya melalui Ramadhan. Bulan dimana kita bisa berkesempatan meraih pahala, rahmat, hidayah dan ampunan-Nya.
Jika kita ingin diberi dengan suatu hadiah yang mulia, maka marilah kita muliakan sang tamu dengan suatu yang mulia. Istimewakanlah tamu itu, niscaya kita tidak akan menyesal di kemudian hari. Apalagi jika ternyata tanpa kita sadari dan duga, kita tidak akan bertemu lagi di Ramadhan berikutnya. (bersambung)
Ramadhan bulan mulia, bulan suci yang kita analogikan sebagai tamu. Bagaimanakah biasanya kita mempersiapkan tamu agung yang akan berkunjung ke rumah kita? Ibarat seorang pejabat tingkat tinggi dari negara lain yang berkunjung ke Indonesia, maka sejumlah persiapan diadakan dari jauh-jauh hari. Mulai dari persiapan penyambutan oleh sekompi pasukan angkatan darat maupun udara, persiapan acara untuk sang tamu, hingga acara penutupan. Semuanya harus dipersiapkan dengan baik agar tidak meninggalkan kesan buruk di mata sang tamu.
Ramadhan adalah tamu agung yang Allah telah memuliakannya di banding bulan-bulan lainnya. Ayat dan hadist tentang beberapa kemuliaan Ramadhan tentu sudah sering kita baca dan dengar melalui kajian internet dan ceramah-ceramah agama. Salah satunya adalah hadis berikut :
Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani) .
Bulan Ramadhan, bulan dilipatgandakan pahala dan bulan diampuninya dosa-dosa. Beribadah sunnah di bulan ini pahalanya sama dengan mengerjakan pahala ibadah wajib. Kemudian Allah juga memberikan kemuliaan berupa tiga hal yaitu 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari terakhir adalah terbebas dari api neraka. Dan dibulan ini ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Jika melihat istilah saya pada tulisan bagian pertama, Ramadhan adalah bulan obral pahala, Ramadhan is Great Sale. Maka, siapa yang tak ingin menyiakan bulan penuh rahmat itu?
Karenanya, sedini mungkin kita melakukan persiapan untuk menyambut Ramadhan. Persiapan itu alangkah baiknya dimulai dari bulan Rajab, bulan yang juga merupakan salah satu bulan yang Allah muliakan.
Mengapa ada hadist Nabi : “Allahumma ballighna fii Rajaba wa Syaban wa ballighna Ramadan”? Artinya : Ya Allah, sampaikan kami pada (bulan) Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami pada (bulan) Ramadhan. Hal ini secara tersirat dimaksudkan agar kita mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan melakukan amalan ruhiyan sejak bulan Rajab tiba.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan bisa berupa amalan yang bersifat fikriyah (pikiran/wawasan), jasadiyah (fisik), maupun ruhiyah (mental). Untuk persiapan fikiran,
kita bisa menggali ilmu dengan membaca buku-buku tentang keutamaan Ramadhan dan buku lainnya yang memperluas wawasan. Seperti buku-buku sejarah nabi, mukjizat Al Quran, dan juga buku tentang fikih yang membahas tentang tata cara solat dan puasa sunnah, dan lain-lain. Bagi seorang muslim, fikih itu sangat penting dipelajari. Karena, pepatah mengatakan : “Amal tanpa ilmu akan sia-sia.” Dan ilmunya amal adalah Fikih.
Begitu pula, dengan persiapan jasadiah/fisik, bisa dilakukan dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur. Tujuannya untuk membantu mengeluarkan sisa-sisa pembuangan berupa kotoran dan racun dari dalam tubuh. Atau bisa juga ditambah dengan suplemen atau berbekam yang membantu proses detoksifikasi. Sehingga ketika memasuki Ramadhan, kondisi tubuh benar-benar dalam keadaan sehat sempurna, sehingga terhindar dari lemas, lelah apalagi sakit.
Sedangkan untuk amalan ruhiyah/mental bisa dengan berpuasa sunnah Rajab (lihat keutamaan berpuasa di bulan Rajab). Atau bagi yang belum melunasi hutang-hutangnya di bulan Ramadhan, kesempatan untuk melunasinya sejak bulan Rajab. Karena alangkah baiknya kita mendahulukan amalan wajib dengan melunasi hutang di bulan Ramadhan, baru setelahnya melakukan amalan sunnah.
Selain mendapat keutamaan dan pahala, dengan banyak melakukan puasa di bulan Rajab, secara tak langsung kita akan terbiasa dan tak canggung lagi untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Artinya fisik kita sudah ‘welcome’ untuk berpuasa ketika Ramadhan tiba. Bagi yang sering mengalami kelelahan fisik atau lemas ketika puasa di bulan Ramadhan, apalagi ditambah pekerjaan di kantor yang menguras tenaga dan pikiran, bisa jadi karena tidak membiasakan diri dengan puasa sunnah sebelum Ramadhan.
Dengan ketiga persiapan di atas, insya Allah kita bisa menyambut dan ‘memperlakukan’ Ramadhan –sang tamu- dengan sebaik-baiknya. Sehingga kita bisa meraih banyak kemuliaan (lailatul Qadr) dari Ramadhan. Dan yang paling penting, seperti yang Allah maksudkan untuk orang-orang berpuasa adalah agar kita bertakwa (QS 2; 183


Bulan Sejuta Pesona
بسم الله و الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه......
Sejak bumi dan langit diciptakan, Allah menetapkan 12 bulan dalam setahun (QS. Attaubah : 36). Itulah perhitungan waktu yang berlaku sepanjang sejarah manusia, sejak Adam hadir ke bumi sampai kiamat terjadi. Satu dari 12 bulan tersebut bernama Ramadhan. Pernahkan kita bertanya dalam diri : Kenapa di bulan Ramadhan Allah wajibkan kita untuk melaksanakan shaum (menahan diri) selama sebulan penuh dari terbit fajar sampai tenggelam mata hari serta qiyam (berdiri beribadah) di malam hari?
Menariknya lagi, setiap tahun Ramadhan datang menemui kita tanpa kita minta. Tanpa diundang ia datang membawa sejuta pesona dan keistimewaan serta memberikan berbagai manfaat dalam hidup dan kehidupan kita. Tujuannya tak lain kecuali agar kita setiap tahun mendapat kesempatan mengikuti Training Manajemen Syahwat secara Cuma-Cuma.
Ramadhan adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah pada kita, agar kita dapat kesempatan mengikuti Training Manajemen Syahwat tersebut secara intensif dan berulang-ulang. Hal tersebut disebabkan karena syahwat adalah ancaman permanen terbesar dalam diri orang-orang beriman. Syahwat bisa membinasakan kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Syahwat bisa membutakan mata hati dan pikiran kita sehingga yang haram menjadi halal, yang halal menjadi haram, yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik dan seterusnya.
Perlu kita sadari, syahwat akan selalu menjadi ancaman dalan diri kita selama hayat dikandung badan. Sebab itu, kita harus mampu memenej syahwat secara benar, maksimal dan berkesinambungan. Agar kita mampu memenejejnya, di antaranya, Allah syari’atkan pada kita kewajiban mengikuti Training Manajemen Syahwat sebulan dalam setahun. Artinya, seperduabelas (1/12) dari umur kita, khususnya sejak remaja (mukallaf) kita habiskan untuk mengikuti Training Manajemen Syahwat. Subhanallah… Pantas jika target utama shaum Ramadhan itu adalah agar kita meraih derajat tertinggi di sisi-Nya, yakni taqwallah… Artinya, mampu memenej semua aktivitas kehidupan dunia sementara ini sesuai sistem Allah, berpatokan pada halal dan haram yang ditentukan Allah serta terlepas dari tipu daya dunia dan syahwat yang menjerumuskan…
Agar Training Manajemen Syahwat yang diwajibkan selama bulan Ramadhan berkelanjutan sepanjang tahun, maka Rasulullah Saw. membuka peluang training yang sama di hari-hari setelah Ramadhan. Di antaranya, 6 hari di bulan Syawal, mingguan (Senin dan Kamis), bulanan (ayyamul bidh yakni tgl 13, 14 dan 15 setiap bulan Hijriyah), hari Arofah, 10 Muharrom, shiyam Daud (sehari shaum dan sehari berbuka) dan sebagainya.
Orang-orang yang menjalankan dan mengikuti Training Manajemen Syahwat Ramadhan seperti yang disunnahkan Rasul Saw - secara baik dan maksimal - pasti merasakan berbagai manfaatnya dalam kehidupan di dunia, khususnya dalam memenej syahwat secara efektif dan luar biasa. Sebab itu, kebiasaan (habit) dan prilaku hidup di bulan Ramadhan akan mampu mereka teruskan di luar bulan Rmadhan yakni, sampai bertemu Ramadhan berikutnya.
Amat disayangkan bahwa fenomena umum yang muncul dalam masyarakat kita menunjukkan Ramadhan dengan segala keagungan, pesona dan keistimewaannya tidak lebih dari bulan musiman. Musim beramai-ramai ke Masjid, khususnya shalat taraweh. Itupun hanya di hari-hari pertama dan tak bertahan sampai akhir Ramadhan. Musim kreatifitas seni dan budaya yang bernuansa Islam, baik lagu maupun yang yang lain. Musim pengajian, ceramah dan siaran Islam, kendati sebagiannya terkesan dipaksakan dan melanggar nilai-nilai Islam itu sendiri. Musim menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Namun setelah Ramadhan usai, usai pula kebiasaan baik tersebut sehingga jumlah fakir miskin semakin bertambah. Ramadhan juga musim mendekatkan diri pada Allah dengan berbagai ibadah. Namun setelah Ramadhan pergi, kitapun menjauh dari Allah dan bahkan tak jarang melupakan-Nya. Pokoknya, Ramadhan usai, usai pula semua bentuk ketaatan, ibadah dan kebaikan tersebut.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi ialah, Ramadhan dijadikan musim berlomba-lomba mengumpulkan dan memuaskan syahwat makan dan minum. Bulan berlomba-lomba belanja makanan, pakaian dan kendaraan dengan alasan untuk pulang kampung. Akibatnya, untuk mendapat apa yang diinginkan apapun dilakukan tanpa melihat kebersihan sumbernya. Bahkan ada pula dengan niat yang tidak baik seperti yang diceritakan salah seorang sopir taxi di mana tetangganya sengaja mengkredit motor untuk dibawa mudik lebaran dengan niat nganplang. Begitu pula yang dilakukan sebagian pejabat dan politisi, kendati dengan cara yang berbeda. Yang penting mudik lebaran dengan kendaraan baru.
Fenomena lain yang tak kalah mengkhawatirkan, berbagai kebaikan dan ketaatan yang dilakukan di bulan Ramadhan hanya sebatas formalitas dan tak jarang pula dimanfaatkan sebagai peluang bisnis mencari kekayaan. Nampak dengan jelas berbagai ketaatan dan kebaikan yang dilakukan belum sampai kepada suatu kesadaran yang datang dari lubuk hati yang dalam (ikhlas karena Allah) serta didasari pemahaman yang benar akan inti, hakikat dan aturan main Ramdahan sehingga menjadi habit (kebiasaan) yang berlanjut setelah Ramadhan usai; sampai bertemu Ramadhan berikutnya.
Jika demikian halnya, pantaslah jika syahwat menjadi masalah besar dalam hidup kita. Prilaku buruk seperti, suka berbohong, bergunjing, hasad (dengki), tamak (rakus) pada pernik-pernik duniawi, menipu, curang, berzina, tidak bisa wara’ (menjaga diri dari makanan dan minuman yang haram dan syubhat), korupsi serta berbagai bentuk kriminal dan amoral lainnya kambuh dan tumbuh subur kembali setelah Ramadhan usai. Karena pada kenyataannya, di bulan Ramadhanlah kita sirami syahwat kita dengan berbagai pupuk yang membuat syahwat menjadi tumbuh subur dalam diri kita. Di bulan Ramadhan kita manjakan syahwat makan, minum, pakaian, tempat tinggal, uang, kendaraan dan berbagai bentuk syahwat angan-angan duniawi lainnya. Akirnya yang tumbuh dan berkembang di bulan yang penuh berkah ini adalah syahwat duniawi, bukannya ketaqwaan pada Allah, kerinduan bertemu dengan-Nya yang menjadi target utama disyaria’tkannya ibadah shaum (puasa) di bulan Ramadhan (QS. Al-Baqoroh : 183).
Akibat negatif lain ialah living cost (biaya hidup) kita menjadi sangat tinggi di bulan Ramadhan. Kebutuhan makanan, pakaian, uang, kendaraan dan sebagainya menjadi meningkat tajam selama bulan Ramadhan. Demand (permintaan) berbagai kebutuhan hidup melonjak tajam sehingga mengakibatkan harga-harga menjadi membubung tinggi yang berefek langsung terhadap bertambahnya kesulitan hidup puluhan juta saudara-saudara kita yang tidak mampu (fakir miskin). Ditambah lagi dengan tradisi pulang kampung dan pesta lebaran yang membutuhkan biaya yang sangat besar dan menimbulkan berbagai masalah, resiko keamanan dan beban berat dalam hidup kita.
Semua hal tersebut di atas terjadi sebagai akibat kita kurang menghayati hal ihwal seputar ibadah Ramadhan serta pelaksanaannya yang melenceng dari format Training Manajemen Syahwat Ramadhan yang disyaria’atkan Allah dan Rasul-Nya. Hasilnya sudah dapat dipastikan melenceng pula dari yang ditargetkan Allah dan Rasul-Nya, yakni menggapai taqwallah, rahmat Allah, maghfirah (ampunan) Allah dan ‘itqun (selamat) dari ancaman neraka Allah. Atau dengan kata lain, pada kenyataanya, Ramadhan telah menumbuh suburkan syahwat kecintaan duniawi kita. Ramadhan melahirkan berbagai kesulitan dalam hidup kita di dunia dan juga memancing kesulitan hidup akhirat, sebagai akibat penyimpangan kita dalam pelaksanaan ibadah Ramadhan atau tidak optimalnya kita dalam menjalankan dan memanfaatkan peluang Tarining Manajemen Syahwat selama Ramadhan.



ROMADHON BULAN KEMULIAAN
Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan…. Selamat datang wahai Ramadhan…. Itulah yang diucapkan kaum Muslimin di seantero dunia menjelang bulan Ramadhan tiba. Kita patut bersyukur masih diberi kesempatan oleh Allah SWT berjumpa dengan bulan Romadhon 1430 H ini,
Ramadhan adalah tamu agung yang Allah telah memuliakannya di banding bulan-bulan lainnya. Ayat dan hadist tentang beberapa kemuliaan Ramadhan tentu sudah sering kita baca dan dengar melalui kajian internet dan ceramah-ceramah agama. Salah satunya adalah hadis berikut :
Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani) .
Bulan Ramadhan, bulan dilipatgandakan pahala dan bulan diampuninya dosa-dosa. Beribadah sunnah di bulan ini pahalanya sama dengan mengerjakan pahala ibadah wajib. Kemudian Allah juga memberikan kemuliaan berupa tiga hal yaitu 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari terakhir adalah terbebas dari api neraka. Dan dibulan ini ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan adalah sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya. Ungkapan yang mencerminkan penghormatan luar biasa bagaikan menyambut kedatangan tamu yang amat sangat mulia. Memang demikianlah halnya. Ramadhan dengan segala aktivitasnya adalah momentum terbaik mengikuti Training Manajemen Syahwat bagi orang-orang beriman. Ramadhan adalah bulan kemenangan hamba mukmin jika dia berhasil memperoleh kasih sayang, ampunan dan jaminan keselamatan dari neraka dari Allah Rabbul ‘Alamin.
Dalam bait sya’ir yang dilantunkan dalam sebuah nayid tertulis : Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan…. Syarrafta yaa syahral qur’an… Selamat datang wahai bulan Ramadhan… Kedatanganmu membawa kemuliaan, wahai bulan Al-Qur’an… Ramadhan adalah bulan berinteraksi dengan Al-qur’an secata intensif dan maksimal dimulai dari membacanya, memahaminya, mengamalkannya, menghafalnya dan menyebarluaskan ajarannya.




Di Indonesia, lebih seru lagi. Ribuan sepanduk menyambut Ramadhanpun tersebar di mana-mana. Bahkan yang amat mencolok ialah tokoh, politisi, seniman, musisi, media dan partai-partai politik yang tidak care dengan Islampun, dan bahkan memusuhi prinsip-prinsip dan ajaran Islam tak mau ketinggalan menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah ini melalu berbagai acara, program, spanduk, iklan dan pamphlet – jadwal imsakiyah Ramadhan-, media cetak maupun elektronik. Hal tersebut mereka lakukan dengan harapan memperoleh berkah (materi dan ketenaran) di Bulan Ramadhan. Bagi para politisi dan partai politik, tentu dengan harapan memperoleh berkah (dukungan kaum Muslimin), khususnya pada Pemilu 2009 yang baru lalu.
Bagi para politis Islam dan partai-partai yang selama ini menyuarakan Islam atau atas nama Islam, mereka merasa panen keberkahan di bulan Ramadhan. Berbagai ungkapan dan istilah dikeluarkan melalui spanduk, iklan, pamflet dan bahkan jadwal imsakiyah Ramadhan. Semua itu tak terlepas dari ajang kampanye dan promosi dengan menempelkan di atasnya foto-foto diri mereka yang menggelikan sambil menyebut Caleg DPR RI/DPRD dari daerah pilihan (Dapil) ini dan itu. Seorang teman melihat kenyataan ini berkata : Beginikah Rasulullah mengajarkan manajemen Ramadhan pada umatnya?
Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan adalah sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya. Ungkapan yang mencerminkan penghormatan luar biasa bagaikan menyambut kedatangan tamu yang amat sangat mulia. Memang demikianlah halnya. Ramadhan dengan segala aktivitasnya adalah momentum terbaik mengikuti Training Manajemen Syahwat bagi orang-orang beriman. Ramadhan adalah bulan kemenangan hamba mukmin jika dia berhasil memperoleh kasih sayang, ampunan dan jaminan keselamatan dari neraka dari Allah Rabbul ‘Alamin.
Dalam bait sya’ir yang dilantunkan dalam sebuah nayid tertulis : Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan…. Syarrafta yaa syahral qur’an… Selamat datang wahai bulan Ramadhan… Kedatanganmu membawa kemuliaan, wahai bulan Al-Qur’an… Ramadhan adalah bulan berinteraksi dengan Al-qur’an secata intensif dan maksimal dimulai dari membacanya, memahaminya, mengamalkannya, menghafalnya dan menyebarluaskan ajarannya.
Ramadhan bukan bulan promosi dari, partai, kelompok dan momentum berlomba-lomba meraih kekuasaan dan kepentingan dunia lainnya? Melainkan bulan limpahan rahmah (kasih sayang), maghfirah, dan ‘itqun minannar (terlepas dari api neraka) di akhirat kelak. Itulah yang dirasakan Salafush-shalih generasi pertama umat Islam. Mereka merasakan efektifitas amaliyah Ramadhan sepanjang tahun. Setelah enam bulan melewati Ramadhan ,mereka meminta dan berdo’a kepada Allah agar dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya.
Semua yang dilansir di atas adalah cerminan salah kaprah dalam menyambut dan menjalankan amaliah (aktivitas) Ramadhan. Agar kita terhindar dari salah kaprah tersebut, perlu kita renungkan dan camkan beberapa keistimewaan Ramadhan seperti yang dijelaskan Allah dan Rasul Muhammad Saw berikut :
1. Ramadhan adalah waktu termahal dalam hidup kita yang datang setiap tahun tanpa diundang. Di dalamnya terdapat satu malam lebih baik dari 1.000 bulan. Malam itu dinamakan Allah dengan Lailatul Qadr (Q.S.Al-Qadr : 1- 5). Waktunya adalah pada 10 hari terakhir Ramadhan, seperti yang diisyaratkan Rasul Saw dalam beberpa haditsnya.
2. Ramadhan dengan segala aktivitasnya, khususnya shaum (puasa) adalah kesempatan emas untuk mengikuti Training Manajemen Syahwat dan disiplin tinggi dalam hidup melalui berbagai ibadah yang kita lakukan baik di siang hari maupun di malamnya. Dalam hadits riwayat imam Bukhari dijelaskan, Rasulullah bersabada : Shaum adalah perisai. Jika salah seorang di antara kamu sedang shaum, maka janganlah berkata kotor dan berprilaku buruk. Jika ada orang yang memancingmu untu keributan atau mencacimu maka katakanlah : Saya ini sedang puasa, dua kali. Demi Dzat yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari wangi kasturi. Dia telah meninggalkan makan, minum dan syahwatnya demi Aku (Allah). Shaum itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan satu kebaikan akan dibalas menjadi sepuluh kali lipat. (H.R. Imam Bukhari)
3. Ramadhan adalah bulan bertabur rahmah dan berkah. Ramadhan momentum terbaik untuk taqarrub ilallah (mendekatkan diri pada Allah), kembali ke jalan Allah dan bertaubat atas segala dosa, kesalahan dan kelemahan. Karena di bulan ini pintu syurga Allah buka selebar-lebarnya, pintu neraka Dia tutup serapat-rapatnya dan setan-setan dibelenggu-Nya. (H.R Imam Baihaqi, Ahmad dan Nasa’i). Oleh sebab itu, berbuat kebaikan dan ketaatan di bulan Ramadhan terasa lebih mudah dibanding dengan bulan-bulan lain.
4. Ramadhan dengan segala aktivitasnya adalah momentum termahal untuk meraih kesehatan ruhiyyah (spiritual), sulukiyah (prilaku) dan juga kesehatan jasadiyah (fisik). Telah banyak dilakukan penelitian oleh para pakar tentang pengaruh shaum terhadap kesehatan bagi yang melakukannya. Di antaranya seperti yang dikatakan oleh Dr Abdul Jawad As-Shawi, pakar ilmu kesehatan pada Lembaga Pengkajian Scientific dalam Al-Qur’an dan Assunnah yang berkantor pusat di Makkah, bahwa manfaat shaum di bulan Ramadhan bukan hanya bagi yang melakukannya saat berada di negerinya (muqim), tapi juga termasuk yang musafir, orang tua yang berat baginya berpuasa. Inilah rahasia mukjizat Al-Qur’an yang tercantum dalam surat Al-Baqoroh ayat 184 di mana Allah mencantumkan “ Dan jika kamu shaum adalah khair (lebih baik) bagimu. Kata Khair dalam bahasa Arab adalah superlative degree (isim tafdhil) mencakup kebaikan kesehatan jiwa dan kebahagian di dunia dan akhirat. Sebab itu, Allah tutup ayat tersebut dengan “ Jika kamu mengetahuinya”.
5. Orang-orang yang shaum akan memperoleh dua kegembiraan. Pertama, di dunia yakni saat berbuka dan kedua di akhirat, yakni saat ia bertemu Allah di syurga. (HR. Muslim)
6. Shaum itu akan memberi syafaat (rekomendasi kuat) di akhirat bagi yang melakukannya. Dari Abdullah Bin Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Saw berkata : Shaum dan Al-Qur’an member syafa’at bagi hamba (yang melakukan dan membacanya) pada hari kiamat nanti. Shum berkata : Ya Robbb… Saya larang dia dari makanan dan syahwat di siang hari, maka berilah dia syafa’at. Lalu Al-Qur’an berkata : Saya larang dia tidur di malam hari, maka berilah dia. Maka keduanya (Shaum dan Al-Qur’an) diizinkan Allah menjadi syafaat baginya. (HR. Ahmad)

Bergembiralah, Bulan Ramadhan Segera Tiba


Nabi mengibaratkan Ramadhan laksana sajian atau jamuan ilahi. Umat Islam adalah tamu istimewa yang akan menyantap sajian itu.

Sebuah short message service (SMS) masuk ke layar HP. Pesan pendek itu berbunyi, “Marhaban ya syahral Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Mari kita siapkan fisik dan hati untuk menyambut kedatangannya.” Demikian pesan pendek dari seorang teman lama. Pendek tapi penuh makna.

Selain SMS tadi, ada puluhan SMS sejenis lainnya dengan redaksi yang berbeda. Tapi, intinya sama; mengingatkan jika Ramadhan akan segera tiba. Berkirim SMS adalah tren baru di era modern seperti sekarang. Di mana jarak dan ruang tidak jadi kendala. Tanpa harus merogoh kocek dalam, dengan alat canggih ini, kita bisa mengirim pesan ke saudara, teman, atau pun kolega atas datangnya bulan suci Ramadhan. Saya kira, siapa pun dia, jika mendapat SMS tersebut pasti gembira. Karenanya, coba saja lakukan hal sederhana ini. Tak ada salahnya bukan?

Jika ditanya, bagaimana perasaan Anda jika Ramadhan datang menghampiri Anda? Senang, pasti itulah jawabannya. Betapa tidak? Di bulan yang dinanti jutaan umat Islam di seluruh dunia ini, terkandung banyak keutamaan dan kemuliaan. Tak heran jika Nabi Muhammad SAW mengatakan bulan ini termasuk bulan terbaik dari bulan-bulan lainnya. Apalagi, di dalamnya ada satu malam (Lailatul Qadr), sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Karena itu, tak heran, jika setiap orang di seluruh dunia berbahagia menyambut kedatangannya. Mereka akan berburu pahala dengan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ibadah. Lihat saja, setiap malam, masjid selalu penuh oleh jamaah tarawih, tilawah al-Quran membahana di surau dan masjid-masjid hampir di seluruh penjuru dunia, umat Islam berlomba mengeluarkan ta’jil dan buka puasa. Fenomena inilah yang tak dijumpai selain di bulan Ramadhan. Tak salah, jika Ramadhan memang bulan penuh rahmah (kasih sayang). Subhanallah.

Bulan Ramadhan ibarat oase, penyejuk di tengah gersangnya kehidupan. Sebelas bulan lamanya kita merasa larut oleh hiruk pikuk rutinitas duniawi. Pergi pagi pulang sore untuk mencari rezeki. Ibadah terkadang dilakukan hanya yang wajib. Tak pelak, raga pun jadi letih. Begitu juga spiritual, kering kerontang. Jika ini tidak diobati, bisa jadi lambat laun akan rusak bahkan mati. Nah, Ramadhan datang sebagai oase. Kehadirannya penghapus dahaga sekaligus penyejuk. Yang sakit pun akan terobati. Sesuai kata Nabi, barang siapa yang puasa, maka akan sehat (shuumu tasihhu).

Bulan Ramadhan juga kaya akan bonus. Beda dengan bulan-bulan lainnya. Allah SWT betul-betul memanjakan hamba-Nya. Di bulan itu pahala dilipatgandakan. Karena itu, satu biji kurma kita sedekahkan, akan bernilai pahala yang sangat besar. Bahkan bisa jadi wasilan atau jalan masuk surga. Belum lagi misalnya dengan pahala amal saleh lainnya, seperti sedekah, shalat, tilawah al-Quran, qiyamul lail (shalat malam), dan ibadah lainnya. Maka, barangsiapa yang mengerjakannya, niscaya panen pahala. Siapapun dijamin bakal terpikat oleh Ramadhan. Karena itu, bergembiralah.

Terkait hal itu, Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, Nabi Muhammad SAW berkata pada para sahabat ketika Ramadhan akan tiba. "Sesungguhnya telah datang kepada kalian "Bulan Allah" yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah, yaitu bulan yang di sisi Allah lebih mulia dari bulan-bulan lainnya. Hari-harinya pun lebih utama dari pada hari-hari (di bulan) lainnya. Malam-malamnya lebih mulia dari malam-malam biasa. Detik-detiknya pun lebih utama dari detik-detik di bulan lainnya.”

Nabi pun mengibaratkan Ramadhan laksana sajian atau jamuan ilahi. Dan, umat Islam adalah tamu istimewa yang akan menyantap sajian itu. Ketika itu, nafas orang berpuasa ibarat tasbih, tidurnya laksana ibadah, doa-doa yang dipanjatkan akan terkabul. Subhanallah, betapa agungnya bulan Ramadhan.

Andai seluruh bulan adalah Ramadhan, betapa banyaknya pahala yang dapat. Karena itu, tak heran jika nabi Muhammad bersabda: “Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan Ramadhan, tentu mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan Ramadhan.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Tidak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Nasa’i dan Baihaki. “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu, maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).”

Hadist ini, oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambali dijadikan dalil untuk memberikan ucapan selamat datang Ramadhan yang biasa dilakukan umat Islam. Ia mengatakan, tak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak bergembira dengan datangnya bulan suci. Pasalnya, di bulan ini, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu, dan disediakannya malam lailatul qadr.

Tidak dipungkiri lagi, bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Karena itu, momen itu sangatlah berharga. Terlebih, Allah SWT masih memberi kesempatan umur untuk bersua lagi dengannya. Sebab, ada banyak orang lain, yang dulu berjumpa, tapi kini telah pergi. Karena itu, mari kita siapkan diri kita, baik hati dan fisik untuk menyongsong datangnya tamu Allah itu.

Sejak sekarang, memperbanyak amal saleh dan menjauhi larangannya. Jangan sampai, bulan itu datang, tapi diri kita penuh noda dan dosa. Akan lebih eloknya, jika ia datang, kita sambut dengan penuh suka cita dan bersih dari segala dosa. Sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan khidmat. Insya Allah. Amin. [hidayatullah.com]

PANEN PAHALA DI BULAN RAMADHAN


Andaikan tanggal – tanggal dalam bulan Ramadhan tahun ini adalah jadwal pelaksanaan suatu proyek, maka tentunya kita telah menyilang tanggal-tanggal dari hari-hari yang telah kita lalui sebagai tanda penyelesaian tahap-tahap proyek tersebut. Tapi benarkah kita telah membuat suatu perencanaan proyek di bulan Ramadlan ini? Dan berusaha membuat suatu proyeksi menuju akhirat selama bulan Ramadhan ini?

Dalam hati kita barangkali ada yang bertanya: pertanyaan apa pula ini? Ramadhan kan sudah jelas bulan ibadah yang penuh berkah, siang kita berpuasa, malam kita shalat tarawih, titik! Benar, tapi kalau kita renungkan lebih dalam, bulan yang kata Rasulullah saw. adalah penghulu segala bulan (sayyidus syuhuur) ini bukan sembarang bulan! Maksudnya, kalau kita sukses di bulan ini, kita sukses besar. Sebaliknya, jika kita gagal pada bulan ini, bisa-bisa kita gagal total! Na’udzubillahi mindzalik



Ramadhan: Bulan Berkah

Imam Thabrani meriwayatkan suatu hadits dari sahabat Ubadah bin Shamit r.a. yang menyatakan bahwa suatu hari di bulan Ramadlan Rasulullah saw. bersabda: “Telah datang bulan Ramadhan kepada kalian, bulan barakah yang di dalamnya Allah mendatangi kalian. Maka turunlah rahmat. Dan dihapuskanlah kesalahan-kesalahan. Di bulan itu Allah mengabulkan doa. Di bulan itu Allah melihat (memperhatikan) perlombaan di antara kalian. Dan Allah membanggakan kalian kepada para malaikatNya. Maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan sebab orang yang celaka adalah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di dalamnya “.

Hadits tsb menjelaskan secara jelas bahwa bulan Ramadhan adalah bulan barakah. Allah SWT memberkahi orang-orang mukmin. Makanan & minuman mereka menjadi berkah. Meskipun sedikit, tetapi mengenyangkan & menghilangkan dahaga. Harta & shadaqah mereka pun berkah, yakni ditambah dan diperbanyak oleh Allah SWT. Pendekatan diri mereka kepadaNya pun diberkahi dan amal-amal shalih mereka pun dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Allah SWT memuliakan mereka pada bulan ini lebih dari bulan-bulan lain. Pada bulan ini para hamba Allah merasakan sentuhan ketuhanan dengan turunnya rahmat, yang hanya diperoleh oleh hamba-hambaNya yang berpuasa. Kesalahan-kesalahan mereka dihapus & pada akhir Ramadhan dosa-dosa mereka diampuni. Jadi berkat rahmat Allah Yang Maha Pengampun, bulan Ramadhan menjadi bulan cuci dosa tahunan bagi muslim yg berpuasa. Tentu yg dimaksud adalah dosa-dosa kecil sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Ramadhan hingga Ramadhan menjadi penghapus dosa di antara keduanya jika dijauhi dosa-dosa besar”.

Pada bulan Ramadhan Allah SWT menjawab doa orang-orang muslim yang berpuasa sejak terbit fajar hingga ia berbuka puasa. Rasulullah saw. bersabda: “Tiga kategori orang yang doa mereka tidak ditolak (oleh Allah SWT), orang yang berpuasa tatkala ia berbuka, Imam yang adil, dan doa orang yang dizhalimi. Allah mengangkat doa itu di atas awan & pint-pintu2 langit dibuka untuknya. Dan Allah Rabbul alamin berfirman: ‘Demi Kemuliaan dan KeagunganKu, niscaya aku akan menolongmu meskipun nanti”

Dalam hadits di atas Rasulullah menyebutkan bahwa Allah SWT melihat serta memperhatikan, & tentunya memberikan penilaian perlombaan amal shalih yang kita lakukan: “yanzhurullah ila tanaafusikum fiih”. Dalam penggalan hadits ini Allah mendorong kaum muslimin agar berlomba-lomba dalam melaksanakan berbagai ketaatan, seperti shalat-shalat sunnah, dzikir, doa, & melaksanakan umrah. Juga berlomba melaksanakan aktivitas-aktivitas kebajikan seperti memberikan shadaqah untuk fakir miskin & oran-orang2 yang membutuhkan, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, serta menyebarkan Islam di tengah-tengah masyarakat dengan jalan mengajarkan & mendakwahkannya. Perlombaan yang disaksikan Allah SWT tersebut berlangsung sepanjang bulan Ramadhan. Dan perlombaan amal shalih ini dibanggakan oleh Allah SWT kepada para malaikat muqarrabin, makhluk Allah penghuni alam yang tinggi yang ketaatannya paten itu (QS. At Tahrim 6). Setiap muslim yang mendengar sabda Rasulullah saw. itu tentu tak mau ketinggalan dalam perlombaan amal shalih tersebut. Dengan itu Allah mengangkat derajatnya di sisiNya, bahkan Allah SWT menyebut nyebut namanya di kalangan masyarakat yang tinggi (almala’u a’la) dan membanggakannya di hadapan para malaikatNya.

Oleh karena itu, Rasulullah dlm hadits di atas mengatakan: “Perlihatkanlah kebaikan kalian kepada Allah”. Seakan-akan Rasulullah saw. bersabda kpd kaum muslimin: “Turunlah kalian ke arena perlombaan super akbar ini dengan penampilan paling prima!”. Inilah kesempatan kita memecahkan rekor dalam cabang-cabang amal shalih, dalam bidang-bidang ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT, baik yang bersifat ketaatan ritual maupun aktivitas kebajikan di masyarakat. Apalagi cabang yang paling bergengsi di sisi Allah, yakni aktivitas menggusur hukum kufur dan mengembalikan posisi hukum Al Quran dengan mengembalikan Khilafah Islamiyyah. Termasuk yang paling bergengsi pula yaitu melaksanakan kewajiban jihad fi sabilillah memerangi kaum kafir di bulan Ramadhan. Yang terakhir ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dam para sahabatnya yang mulia. Mereka memerangi kaum Kafir Quraisy pertama kali dalam medan perang Badar pada bulan Ramadlan tahun 2 H. Mereka membebaskan kota Makkah dari kedaulatan Quraisy pada tahun 8 H. Mereka menjebol benteng pertahanan terakhir kaum Yahudi di Khaibar pada bulan Ramadhan 6 H. Demikian pula kaum muslimin berikutnya, tak ketinggalan berjihad memerangi kaum kafir meskipun mereka sedang berpuasa menahan lapar dan haus. Pembebasan Andalusia dan pengusiran pasukan Tartar dari negeri Syam merupakan sebagian bukti sejarah kemuliaan dan keperkasaan mereka serta keberkahan aktivitas mereka.

Lipat Ganda Pahala

Salah satu keberkahan bulan Ramadhan adalah dilipatgandakannya pahala amalan shalih seorang muslim. Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah antara lain disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang mendekatkan diri kpd Allah dengan perbuatan baik (sunnah/mandub) pada bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan suatu kewajiban (fardlu) pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan Ramadlan , (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain”.

Dari informasi hadits di atas dpt kita duga secara relatif –dan Allah SWT yg Maha Mengetahui dan paling berhak memberikan penilaian dan pahala—nilai2 aktivitas kaum muslimin yang berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa Ramadlan sendiri tak ada bandingannya, karena Allah SWT sendiri yang akan menghitung balasannya, sebagaimana disebut dalam sabda Rasulullah saw: “Segala amal kebajikan anak Adam dilipatgandakan pahalanya dengan 10 hingga 700 kali lipat. Allah berfirman: ‘kecuali puasa, puasa itu untukKu dan Aku (sendiri) yang akan mem- berikan pahala kepadanya. Dia telah mening- galkan syahwat dan makan minum lantaran Aku’…” (HR. Muslim).

Namun aktivitas-aktivitas lain yang kita lakukan sambil berpuasa perlu kita ketahui dan dugaan relatif kita tentunya adalah untuk memperkuat motivasi kita dalam melakukan amal shalih.

Jika kita melaksanakan shalat fardlu –dan ini harus tentunya– lima waktu selama sebulan penuh, maka kita insyaallah dipahalai sama dengan melaksanakannya 70 bulan atau kurang lebih 5 tahun sepuluh bulan pada bulan yang lain. Jika kita laksanakan shalat sunnat rawatib (pengiring shalat lima waktu), maka insyaallah kita dihitung sama dengan melaksanakan shalat fardlu tersebut pada bulan yang lain. Jika kita melaksanakan shalat tarawih sebulan penuh, maka kita insyaallah dihitung sama dengan melaksanakan shalat fardlu pada bulan yang lain dengan jumlah rakaat sesuai bilangan rakaat tarawih kita. Shalat-shalat sunnah lainnya pun alangkah baiknya kita kerjakan karena insyaallah status pahalanya sama dengan shalat-shalat fardlu pada bulan-bulan yang lain. Sedangkan sekali melaksanakan shalat fardlu di masjid secara berjamaah, insyaallah dinilai sama dengan 70 kali shalat fardlu sendirian, artinya sama dgn 4900 kali shalat fardlu sendirian di bulan yang lain. Adapun memberikan pesan-pesan taqwa pada mimbar Jumat, insyaallah dinilai sama 70 kali berkhutbah Jumat pada bulan yang lain.

Membayar shadaqah sunnah di bulan Ramadlan, insyaallah mendapatkan pahala membayar zakat di bulan yang lain. Sedangkan membayar zakat di bulan Ramadlan, insyaallah mendapatkan pahala membayar zakat selama 70 thn. Memberikan pinjaman kepada saudara muslim yang membutuhkan, insyaallah mendapatkan pahala membayar kewajiban nafkah di bulan yang lain. Sedangkan membayar utang di bulan Ramadhan kiranya sebagaimana membayar nafkah wajib, insyaallah akan mendapatkan pahala sama dengan 70 kali membayar kewajiban tersebut.

Mengambil keputusan hukum atas perkara-perkara dengan menggunakan hukum Allah SWT & bersikap adil di bulan Ramadlan, insyaallah mendapatkan pahala seperti 70 kali mengambil keputusan dengan cara tersebut di bulan lain. Berdakwah mengajak kaum muslimin meninggalkan hukum kufur dan mengembalikan hukum Al Quran di bulan Ramadhan, insyaallah akan mendapatkan pahala setara dengan melakukan dakwah seperti itu sebanyak 70 kali di bulan yang lain. Sedangkan sikap ikhlas penuh kerendahan hati mengambil keputusan politik untuk kembali kpd hukum Allah di bulan Ramadlan, insyaallah akan mendapatkan pahala sebanyak 70 kali pengambilan keputusan yang luhur itu.

Berjihad memerangi pasukan kafir di bulan Ramadhan, insyaallah akan mendapatkan pahala 70 kali jika dikerjakan pada bulan yang lain. Berpatroli menjaga keamanan pasukan muslimin di bulan Ramadhan, insyaallah dinilai sama dengan 70 kali patroli yang sama di bulan lain. Dan menjaga perbatasan atau menjadi murabithuun (QS. Ali Imran 200) sebulan penuh di bulan Ramadhan, insyaallah mendapat pahala setara dengan menjaga perbatasan selama 70 bulan di bulan yang lain.

Menyuruh seorang muslimah berjilbab pada saat pergi ke luar rumah pada bulan Ramadlan insyaallah mendapatkan pahala seperti menyuruhnya 70 kali pada bulan yang lain. Melarang seorang pemuda minum khamr, minum ecstasy, dan mengisap ganja di bulan Ramadhan, insyaallah mendapatkan pahala melarangnya 70 kali di bulan yang lain. Sedangkan menutup pabrik-pabrik barang-barang terlarang tersebut serta menutup jalur-jalur peredarannya dengan tanda-tanda penguasa, insyaallah mendapatkan pahala yang jauh lebih besar. Orang yang menasehati penguasa agar lurus dengan perintah Allah SWT, dan melarang mereka mengingkari ketetapan Allah SWT di bulan Ramadhan, insyaallah akan mendapatkan pahala setara dengan kalau ia lakukan 70 kali di bulan yang lain. Adapun kalau ia dibunuh penguasa pada bulan Ramadlan lantaran tindakan luhurnya itu, insyaallah bagaikan ia mati syahid 70 kali. Bertafaquh fiddin menuntut ilmu-ilmu Islam selama seminggu di bulan Ramadlan, insyaallah mendapat pahala setara dengan menuntutnya selama 70 minggu di bulan yang lain. Mempelajari dan meneliti sains dan teknologi selama sebulan di bulan Ramadhan, insyaallah dipahalai seperti mempelajari dan menelitinya selama 70 bulan di bulan yang lain.

Pendek kata, pada bulan ini kaum muslimin panen pahala secara besar-besaran. Lebih-lebih pada malam kemuliaan (lailatul qadar), yang nilainya melebihi seribu bulan.

Teliti Sebelum Beramal

Kalau dlm hadits di atas Rasulullah saw. menyuruh kaum muslimin agar menampilkan kebaikan mereka kpd Allah SWT di bulan Ramadlan ini, arti sebaliknya (mafhum mukhalafah) adalah beliau saw. melarang kita menampilkan keburukan-keburukan kita di bulan Ramadhan. Jika dalam bulan Ramadlan Allah SWT melipatgandakan pahala perbuatan baik kita, maka dapat kita mengerti kalau Allah akan menghukum berat pula siapa saja yang melakukan kemaksiatan di bulan Ramadlan. Jika Rasulullah saw. menghukum seseorang yang bergaul dengan istrinya di siang hari bulan Ramadhan dengan alternative-alternatif yang berat, yaitu: melaksanakan puasa berturut-turut 2 bulan, atau membebaskan budak, atau memberikan makan kepada 60 orang fakir miskin; bagaimana pula hukuman untuk yang berzina di siang seperti itu? Bahkan untuk orang yang sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan, tanpa alasan untuk mendapatkan rukhshah, Rasulullah saw. dengan tegas mengancam yang bersangkutan dengan predikat kafir dan puasa yang ditinggalkannya itu tak pernah dapat dilunasinya!

Imam Bukhari meriwayatkan hadits Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang berbuka suatu hari di bulan Ramadlan tanpa udzur dan tidak sakit, niscaya puasa yang ditinggalkannya itu tak dapat dilunasinya (qadla) dengan puasa sepanjang masa, sekalipun ia (sanggup) melakukannya”. Dengan demikian, sebagai hamba Allah SWT yang yakin bahwa kita ini milikNya dan akan kembali pulang kepadaNya, maka hendaknya kita selalu meneliti perbuatan yang akan kita amalkan. Apakah itu bernilai positif, nol, atau negatif di sisi Allah SWT. Jika kita ketemu perbuatan yang sama-sama positif, mana yang lebih besar nilainya di sisi Allah SWT, itu yang kita prioritaskan. Dengan ketelitian itu kita akan dapat mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya berupa pahala sebanyak-banyaknya dan kemuliaan dari Allah yang setinggi-tingginya. Insyaallah!.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More